Bagaimana bila ada seseorang sedemikian ngotot menghalangi kita mencapai sukses? Bagaimana bila orang itu juga yang selalu merintangi kita di setiap usaha? Bagaimana perasaan kita terhadap orang itu? Bagaimana kalau orang itu selalu muncul sambil membawa segudang alasan untuk menghalangi kita bertindak?
Bagaimana kalau ternyata orang itu adalah diri kita sendiri? Boleh jadi. Ada kemungkinan, diri sendiri adalah musuh terbesar kita dalam meraih sukses dan kegemilangan.
Pernahkan kita memergoki diri kita sendiri berkata, “Aku tidak mungkin melakukan itu…”?
Tidakkah suara kecil itu juga yang selalu merintangi tujuan kita, dan membawa berjubel-jubel alasan bahwa ini-itu adalah mustahil?
Keterbatasan yang kita miliki memang meminta kita untuk membatasi diri. Tetapi keputusan tetap di tangan kita. Suara kecil itu silahkan bicara apa saja.
Relakah kita dipenjara oleh keterbatasan? Tentu tidak. Bayangkan apa yang dapat kita capai bila anda 100% mendukung diri kita sendiri.
Bagaimana kalau ternyata orang itu adalah diri kita sendiri? Boleh jadi. Ada kemungkinan, diri sendiri adalah musuh terbesar kita dalam meraih sukses dan kegemilangan.
Pernahkan kita memergoki diri kita sendiri berkata, “Aku tidak mungkin melakukan itu…”?
Tidakkah suara kecil itu juga yang selalu merintangi tujuan kita, dan membawa berjubel-jubel alasan bahwa ini-itu adalah mustahil?
Keterbatasan yang kita miliki memang meminta kita untuk membatasi diri. Tetapi keputusan tetap di tangan kita. Suara kecil itu silahkan bicara apa saja.
Relakah kita dipenjara oleh keterbatasan? Tentu tidak. Bayangkan apa yang dapat kita capai bila anda 100% mendukung diri kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar