Hmmm…. Tidak terasa sudah 3 tahun aku bersekolah di SMAN 1 PURWADADI. Rasanya baru kemarin saja aku menginjakkan kakiku disini. Masih teringat, pertama kali aku menginjakkan kaki di sekolah ini, dalam balutan seragam putih biru.
Aku yang dulu begitu polos J, menemukan banyak hal di sekolah ini. Teman-teman baru yang baik. Guru-guru yang memberi aku begitu banyak pengetahuan. Lingkungan sekolah yang begitu nyaman. Seakan 3 tahun adalah waktu yang sangat singkat.
Ahhh… aku pasti merindukkan mereka semua.
Segalanya begitu sempurna disini. Rasanya begitu berat meninggalkan ini semua. Tapi, jika aku tetap tinggal, berarti aku ga naik kelas. Apa kata dunia? Ha…ha..haa…
Jadi melow gini y?
Tapi, ya itulah perasaanku saat ini….
Jumat, 13 Maret 2009
AKU ADALAH KAU
AKU ADALAH KAU
Kau sakit, aku juga
Kau bahagia, aku juga
Kenapa?
Karena aku adalah kau
Nafasmu mengalir seiring dengan detak jantungmu
Darahmu mengalir seiring dengan denyut nadiku
Kenapa?
Karena aku adalah kau
Aku mohon
Jagalah cinta ini
Sampai waktu kita habis di dunia ini
Selamanya
Menuju alam keabadian
Kau sakit, aku juga
Kau bahagia, aku juga
Kenapa?
Karena aku adalah kau
Nafasmu mengalir seiring dengan detak jantungmu
Darahmu mengalir seiring dengan denyut nadiku
Kenapa?
Karena aku adalah kau
Aku mohon
Jagalah cinta ini
Sampai waktu kita habis di dunia ini
Selamanya
Menuju alam keabadian
CINTAMU
CINTAMU
Saat ini aku sedang bahagia
Tahukah kau kenapa?
Itu karena cintamu
Cintamu hadir saat aku merasa kesepian
Saat aku tak tahu arah hidupku
Saat aku diliputi kegalauan
Saat aku merasa, aku tak mampu lagi mengenal cinta
Cintamu yang begitu tulus
Bisa kulihat dari sorot matamu yang lembut
Senyumanmu yang menyejukkan hatiku
Dekapanmu yang begitu lembut
Kecupanmu yang hangat
Terpatri begitu kuat dalam hatiku
Ssttt…
I love you
Saat ini aku sedang bahagia
Tahukah kau kenapa?
Itu karena cintamu
Cintamu hadir saat aku merasa kesepian
Saat aku tak tahu arah hidupku
Saat aku diliputi kegalauan
Saat aku merasa, aku tak mampu lagi mengenal cinta
Cintamu yang begitu tulus
Bisa kulihat dari sorot matamu yang lembut
Senyumanmu yang menyejukkan hatiku
Dekapanmu yang begitu lembut
Kecupanmu yang hangat
Terpatri begitu kuat dalam hatiku
Ssttt…
I love you
PANGERAN IMPIANKU
PANGERAN IMPIANKU
Di tengah malam yang dingin
Aku masih terjaga
Kulihat ke luar jendela
Bintang begitu indah
Menghiasi pekatnya malam
Bulan yang benderang
Memancarkan sinarnya dari balik awan
Entah kenapa tiap malam aku selalu teringat padamu
Kau adalah orang yang telah membuka pintu hatiku
Kau adalah orang yang beriku kesejukan
Di tengah gersangnya alam dunia
Kau selalu hadir saat aku diliputi berjuta kesedihan
Kau yang selalu bawaku segudang keceriaan
Membawaku terbang menuju alam surgawi
Malam ini
Apakah kau juga memikirkanku?
Di tengah malam yang dingin
Aku masih terjaga
Kulihat ke luar jendela
Bintang begitu indah
Menghiasi pekatnya malam
Bulan yang benderang
Memancarkan sinarnya dari balik awan
Entah kenapa tiap malam aku selalu teringat padamu
Kau adalah orang yang telah membuka pintu hatiku
Kau adalah orang yang beriku kesejukan
Di tengah gersangnya alam dunia
Kau selalu hadir saat aku diliputi berjuta kesedihan
Kau yang selalu bawaku segudang keceriaan
Membawaku terbang menuju alam surgawi
Malam ini
Apakah kau juga memikirkanku?
HYMNE JASAMU GURU
HYMNE JASAMU GURU
Cipt: Yosep SAS
Setiap hari engkau membimbingku
Memberi penerang dalam kehidupan
Engkau pelita hatiku
Engkau penyejuk imanku
Jasamu sungguh berarti
Dalam tugas yang mulia
Hanya doa yang kupersembahkan
Sebagai tanda terima kasihku
Semoga jasamu Tuhan akan membalasnya
Kan kukenang selamanya jasamu guruku
Tak kan kulupa sampai akhir hayat
Engkaulah pahlawan bangsa
Namamu akan kusimpan selalu di dalam sanubariku
Cipt: Yosep SAS
Setiap hari engkau membimbingku
Memberi penerang dalam kehidupan
Engkau pelita hatiku
Engkau penyejuk imanku
Jasamu sungguh berarti
Dalam tugas yang mulia
Hanya doa yang kupersembahkan
Sebagai tanda terima kasihku
Semoga jasamu Tuhan akan membalasnya
Kan kukenang selamanya jasamu guruku
Tak kan kulupa sampai akhir hayat
Engkaulah pahlawan bangsa
Namamu akan kusimpan selalu di dalam sanubariku
DIAM ADALAH EMAS
Saat Anda tak memiliki kata-kata yang perlu dibicarakan, diamlah. Cukup mudah untuk mengetahui kapan waktunya berbicara. Namun, mengetahui kapan Anda harus diam adalah hal yang jauh berbeda.
Salah satu fungsi bibir adalah untuk dikatupkan. Bagaimana Anda bisa memperhatikan dan mendengarkan dengan lidah yang berkata-kata?
Diamlah, demi kejernihan pikiran Anda.
Orang yang mampu diam di tengah keinginan untuk berbicara mampu menemukan kesadaran dirinya. Sekali Anda membuka mulut, Anda akan temui betapa banyak kalimat-kalimat meluncur tanpa disadari. Mungkin sebagian kata-kata itu tidak Anda kehendaki.
Seringkali orang tergelincir oleh kerikil kecil, bukan batu besar. Butiran mutiara indah hanya bisa tercipta bila kerang mutiara mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Sekali ia membuka lebar-lebar cangkangnya, maka pasir dan kotoran laut segera memenuhi mulutnya.
Inilah ibarat, kekuatan Anda untuk diam. Kebijakan seringkali tersimpan rapat dalam diamnya para bijak. Untuk itu, anda perlu berusaha membukanya sekuat tenaga. Bukankah pepatah mengatakan, “diam adalah emas”.
Salah satu fungsi bibir adalah untuk dikatupkan. Bagaimana Anda bisa memperhatikan dan mendengarkan dengan lidah yang berkata-kata?
Diamlah, demi kejernihan pikiran Anda.
Orang yang mampu diam di tengah keinginan untuk berbicara mampu menemukan kesadaran dirinya. Sekali Anda membuka mulut, Anda akan temui betapa banyak kalimat-kalimat meluncur tanpa disadari. Mungkin sebagian kata-kata itu tidak Anda kehendaki.
Seringkali orang tergelincir oleh kerikil kecil, bukan batu besar. Butiran mutiara indah hanya bisa tercipta bila kerang mutiara mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Sekali ia membuka lebar-lebar cangkangnya, maka pasir dan kotoran laut segera memenuhi mulutnya.
Inilah ibarat, kekuatan Anda untuk diam. Kebijakan seringkali tersimpan rapat dalam diamnya para bijak. Untuk itu, anda perlu berusaha membukanya sekuat tenaga. Bukankah pepatah mengatakan, “diam adalah emas”.
HANYALAH SEMENTARA
Ada kalanya tiba masa-masa sulit yang membuat hidup serasa penuh dengan kepedihan dan keluh kesah. Namun, pada saatnya jua, tibalah masa-masa kegembiraan; yang membuat hidup terasa ringan dan terang. Tanpa sadar bibir kita basah dengan senyuman.
Sesungguhnya, kesedihan, kegembiraan, kekecewaan, keriangan dan emosi-emosi lainnya hanyalah sementara. Sebagaimana sesaatnya malam ditelan siang. Tak selamanya kesedihan dan kegembiraan melanda Anda. Semua itu datang silih berganti, tanpa selalu dapat dinanti.
Yang perlu Anda pahami adalah kesementaraan ini. Kesementaraan menunjukkan bahwa emosi-emosi itu bukanlah milik Anda. Ia hanya sebuah tawaran dari alam yang menuntun tindakan dan sikap Anda.
Saat gembira, sadarilah kegembiraan itu. Saat sedih, pahamilah kesedihan itu. Saat Anda penuh dengan kesadaran akan emosi Anda, saat itulah Anda bersentuhan dengan jiwa yang tenang milik Anda.
Sesungguhnya, kesedihan, kegembiraan, kekecewaan, keriangan dan emosi-emosi lainnya hanyalah sementara. Sebagaimana sesaatnya malam ditelan siang. Tak selamanya kesedihan dan kegembiraan melanda Anda. Semua itu datang silih berganti, tanpa selalu dapat dinanti.
Yang perlu Anda pahami adalah kesementaraan ini. Kesementaraan menunjukkan bahwa emosi-emosi itu bukanlah milik Anda. Ia hanya sebuah tawaran dari alam yang menuntun tindakan dan sikap Anda.
Saat gembira, sadarilah kegembiraan itu. Saat sedih, pahamilah kesedihan itu. Saat Anda penuh dengan kesadaran akan emosi Anda, saat itulah Anda bersentuhan dengan jiwa yang tenang milik Anda.
KEJUJURAN
Bersiaplah selalu untuk menghadapi situasi yang menuntut kejujuran Anda. Nasehat agar kita senantiasa berlaku jujur lebih mudah diucapkan daripada kenyataan.
Bayangkan seseorang dalam keadaan “terjepit”; bila ia berkata jujur, ia akan kehilangan keuntungan besar yang sudah ada dalam genggamannya. Sebaliknya, bila ia sedikit mau berdusta, bukan hanya keuntungan namun juga kebanggaan yang akan diraihnya.
Sebenarnya kejujuran tidak berkaitan dengan untung-rugi. Kejujuran adalah sebuah sikap yang tidak perlu dihitung dengan nilai uang.
Kejujuran bukanlah sebuah pilihan. Seseorang melakukan dusta karena ia memilih untuk berdusta. Mengapa dusta adalah pilihan? Karena Anda tak bisa menipu diri sendiri. Hati nurani tak bisa dibungkam meski ia hanya berbisik lirih.
Pepatah kuno ini tak pernah lekang bagaimana pun majunya sebuah perekonomian: “kejujuran adalah mata uang yang laku dimana-mana.”
Bawalah sekeping kejujuran dalam saku Anda, itu melebihi mahkota raja diraja sekalipun…
Bayangkan seseorang dalam keadaan “terjepit”; bila ia berkata jujur, ia akan kehilangan keuntungan besar yang sudah ada dalam genggamannya. Sebaliknya, bila ia sedikit mau berdusta, bukan hanya keuntungan namun juga kebanggaan yang akan diraihnya.
Sebenarnya kejujuran tidak berkaitan dengan untung-rugi. Kejujuran adalah sebuah sikap yang tidak perlu dihitung dengan nilai uang.
Kejujuran bukanlah sebuah pilihan. Seseorang melakukan dusta karena ia memilih untuk berdusta. Mengapa dusta adalah pilihan? Karena Anda tak bisa menipu diri sendiri. Hati nurani tak bisa dibungkam meski ia hanya berbisik lirih.
Pepatah kuno ini tak pernah lekang bagaimana pun majunya sebuah perekonomian: “kejujuran adalah mata uang yang laku dimana-mana.”
Bawalah sekeping kejujuran dalam saku Anda, itu melebihi mahkota raja diraja sekalipun…
KERENDAHAN HATI
Kalau engkau tak sanggup menjadi beringin yang tumbuh di puncak bukit; jadilah saja belukar. Tetapi belukar yang terbaik, ialah belukar yang tumbuh di tepi danau.
Kalau engkau tak sanggup menjadi belukar; jadilah saja rumput. Tapi rumput yang terbaik, ialah rumput yang memperkuat tanggul di pinggir jalan.
Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya; jadilah saja jalan kecil, yang membawa orang ke mata air.
Tak semua menjadi nakhoda. Tentu ada awak kapalnya. Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya dirimu. Jadilah saja dirimu, sebaik-baiknya dirimu sendiri.
Kalau engkau tak sanggup menjadi belukar; jadilah saja rumput. Tapi rumput yang terbaik, ialah rumput yang memperkuat tanggul di pinggir jalan.
Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya; jadilah saja jalan kecil, yang membawa orang ke mata air.
Tak semua menjadi nakhoda. Tentu ada awak kapalnya. Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya dirimu. Jadilah saja dirimu, sebaik-baiknya dirimu sendiri.
COBALAH UNTUK MERENUNG
Sediakan beberapa menit dalam sehari untuk perenungan. Lakukan di pagi hari yang tenang,segera setelah bangun tidur. Atau di malam hari sesaat sebelum beranjak tidur.
Merenunglah dalam keheningan. Jangan gunakan pikiran untuk mencari bebagai jawaban. Dalam perenungan Anda tidak mencari jawaban. Cukup berteman dengan ketenangan maka Anda akan mendapatkan kejernihan pikiran. Jawaban berasal dari pikiran Anda yang bening.
Selama berhari-hari Anda disibukkan oleh berbagai hal. Sadarilah bahwa pikiran Anda memerlukan istirahat. Tidak cukup dengan hanya tidur. Anda perlu tidur dalam keadaan terbangun. Merenunglah dan dapatkan ketemtraman batin.
Pikiran yang digunakan itu ibarat air sabun yang diaduk dalam sebuah gelas kaca. Semakin banyak sabun yang tercampur, semakin keruh air. Semakin cepat Anda mengaduk semakin kencang pusaran
Merenung adalah menghentikan adukan. Dan membiarkan air berputar perlahan. Perhatikan partikel sabun turun satu persatu, menyentuh dasar gelas. Benar-benar perlahan. Tanpa suara. Bahkan Anda mampu mendengar luruhnya partikel sabun. Kini Anda mendapatkan air jernih tersisa di permukaan. Bukankah air yang jernih mampu meneruskan cahaya? Demikian halnya dengan pikiran Anda yang bening.
Merenunglah dalam keheningan. Jangan gunakan pikiran untuk mencari bebagai jawaban. Dalam perenungan Anda tidak mencari jawaban. Cukup berteman dengan ketenangan maka Anda akan mendapatkan kejernihan pikiran. Jawaban berasal dari pikiran Anda yang bening.
Selama berhari-hari Anda disibukkan oleh berbagai hal. Sadarilah bahwa pikiran Anda memerlukan istirahat. Tidak cukup dengan hanya tidur. Anda perlu tidur dalam keadaan terbangun. Merenunglah dan dapatkan ketemtraman batin.
Pikiran yang digunakan itu ibarat air sabun yang diaduk dalam sebuah gelas kaca. Semakin banyak sabun yang tercampur, semakin keruh air. Semakin cepat Anda mengaduk semakin kencang pusaran
Merenung adalah menghentikan adukan. Dan membiarkan air berputar perlahan. Perhatikan partikel sabun turun satu persatu, menyentuh dasar gelas. Benar-benar perlahan. Tanpa suara. Bahkan Anda mampu mendengar luruhnya partikel sabun. Kini Anda mendapatkan air jernih tersisa di permukaan. Bukankah air yang jernih mampu meneruskan cahaya? Demikian halnya dengan pikiran Anda yang bening.
ANDA TIDAKLAH SENDIRI
Kesepian Anda bukan karena tiadanya orang di sekitar Anda, namun karena tiadanya seseorang di hati Anda. Anda dapat kehilangan saat-saat yang berharga. Yaitu ketika Anda suatu saat merasa enggan untuk memberikan bantuan pada orang yang membutuhkan.
Saat mengulurkan pertolongan, tanpa sadar anda menjalin hati Anda dan hati orang lain dengan dawai emas yang tak tampak. Dawai itu bernama persaudaraan. Semakin banyak Anda menjalin dawai, semakin jauh hati Anda dari kesepian. Karena dawai-dawai itu akan mendentingkan nada-nada yang memenuhi dan menghibur jiwa.
Bangkitlah dan tebarkan uluran tangan Anda. Segaris senyum dan tatapan mata yang bersahabat cukup untuk membangunkan bahwa Anda sama sekali tidak sendirian.
Saat mengulurkan pertolongan, tanpa sadar anda menjalin hati Anda dan hati orang lain dengan dawai emas yang tak tampak. Dawai itu bernama persaudaraan. Semakin banyak Anda menjalin dawai, semakin jauh hati Anda dari kesepian. Karena dawai-dawai itu akan mendentingkan nada-nada yang memenuhi dan menghibur jiwa.
Bangkitlah dan tebarkan uluran tangan Anda. Segaris senyum dan tatapan mata yang bersahabat cukup untuk membangunkan bahwa Anda sama sekali tidak sendirian.
SELALU ADA SISI BAIK
Jadilah pihak yang selalu optimis dan berusaha untuk melihat kesempatan di setiap kegagalan. Jangan bersikap pesimis yang hanya melihat kegagalan di setiap kesempatan. Orang optimis melihat donat, sedangkan orang pesimis melihat lubangnya saja.
Anda dapat mengembangkan keberhasilan anda dari setiap kegagalan. Keputusasaan dan kegagalan adalah dua batu loncatan menuju keberhasilan. Tidak ada elemen lain yang begitu berharga bagi Anda jika saja Anda mau mempelajari dan mengusahakannya bekerja untuk Anda.
Pandanglah setiap masalah sebagai kesempatan. Hanya bila cuaca cukup gelaplah Anda bisa melihat bintang.
Anda dapat mengembangkan keberhasilan anda dari setiap kegagalan. Keputusasaan dan kegagalan adalah dua batu loncatan menuju keberhasilan. Tidak ada elemen lain yang begitu berharga bagi Anda jika saja Anda mau mempelajari dan mengusahakannya bekerja untuk Anda.
Pandanglah setiap masalah sebagai kesempatan. Hanya bila cuaca cukup gelaplah Anda bisa melihat bintang.
MENYINGKIRKAN DURI
Kita berbuat baik tentunya bukan untuk mengharapkan sesuatu. Namun, karena kita sadar itulah peran yang harus kita mainkan. Adalah kewajiban kita untuk menyingkirkan duri di jalan yang sedang kita lalui, bukan saja agar tak melukai diri kita, namun juga untuk menjaga para pejalan lain.
Jadi, meski tak seorang pun mengucapkan terima kasih atas perbuatan baik Anda, itu tak perlu mengecilkan arti kerja Anda. Mungkin saja oang lain tak memahami kebaikan itu, akrena mereka menganggap memang seharusnya Anda lakukan itu.
Maka, apatah artinya sebuah ucapan terima kasih. Biarkan saja kebaikan mengalir dari tangan Anda. Dan biarkan benak Anda terbebas dari perasaan berjasa. Temukan arti pesan sang bijak, berikan derma dari tangan kanan seakan-akan tangan kirimu tak mengetahui.
Jadi, meski tak seorang pun mengucapkan terima kasih atas perbuatan baik Anda, itu tak perlu mengecilkan arti kerja Anda. Mungkin saja oang lain tak memahami kebaikan itu, akrena mereka menganggap memang seharusnya Anda lakukan itu.
Maka, apatah artinya sebuah ucapan terima kasih. Biarkan saja kebaikan mengalir dari tangan Anda. Dan biarkan benak Anda terbebas dari perasaan berjasa. Temukan arti pesan sang bijak, berikan derma dari tangan kanan seakan-akan tangan kirimu tak mengetahui.
SINGKIRKAN KETAKUTAN
Jalan keberhasilan ini adalah milik Anda. Pada saat Anda menyadari bahwa Anda bertanggung jawab penuh atas segala sesuatunya, dan Anda tak menemukan alasan apapun untuk menyalahkan orang lain, di saat itulah Anda menemukan jalan Anda sendiri. Di saat itulah anda menyadari kebebasan dan hilangnya ketakutan. Hanya Anda yang mampu memikul hidup Anda, bukan orang lain.
Bila Anda menganggap hidup adalah sesuatu tugas, maka tunaikanlah. Bila Anda menganggap hidup adalah harta karun yang tak berhingga,maka berbagilah. Bila Anda menganggap hidiup adalah beban, maka pikullah.
Kerjakan yang terbaik dari diri Anda. Tujuan hidup akan Anda temukan di saat Anda menjalani perrjalanan Anda. Dan yang terpenting, Anda takkan menemukan apa-apa bila diam tak melakukan sesuatu pun.
Bila Anda menganggap hidup adalah sesuatu tugas, maka tunaikanlah. Bila Anda menganggap hidup adalah harta karun yang tak berhingga,maka berbagilah. Bila Anda menganggap hidiup adalah beban, maka pikullah.
Kerjakan yang terbaik dari diri Anda. Tujuan hidup akan Anda temukan di saat Anda menjalani perrjalanan Anda. Dan yang terpenting, Anda takkan menemukan apa-apa bila diam tak melakukan sesuatu pun.
MASALAH ADALAH TANTANGAN
Bila Anda menganggap masalah sebagai beban, mungkin Anda akan menghindarinya. Bila Anda menganggap masalah sebagai tantangan, mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah adalah hadiah yang dapat Anda terima dengan sukacita. Dengan pandangan yang tajam, Anda melihat keberhasilan di setiap masalah.
Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapi dan ubahlah menjadi kekuatan menuju sukses Anda. Tanpa masalah, Anda tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.
Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang kepada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, mereka ketakutan, “Matilah Aku…”
Sesaat kemudian, bukan kematian yang mereka terima,namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila Anda tak berani mengatasi masalah, Anda takkan menjadi seorang yang sejati.
Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapi dan ubahlah menjadi kekuatan menuju sukses Anda. Tanpa masalah, Anda tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.
Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang kepada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, mereka ketakutan, “Matilah Aku…”
Sesaat kemudian, bukan kematian yang mereka terima,namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila Anda tak berani mengatasi masalah, Anda takkan menjadi seorang yang sejati.
KESEMPATAN YANG TERSEMBUNYI
Bila kita tak pernah melakukan kesalahan, ada baiknya kita melihat lagi langkah kita. Jangan-jangan kita tidak melangkah setapak pun. Kesalahan memang tidak mengenakkan, namun seorang optimis lebih banyak belajar dari kesalahan daripada dari keberhasilan. Kesalahan menuntun kitaa untuk mempelajari kembali sesuatu yang terjadi. Bukan cuma itu, kesalahan memimpin kita untuk mengambil tindakan yang lebih baik.
Kesalahan adalah kawan baik yang mengatakan secara samar apa yang harus kita kerjakan. Lihatlah kesalahan apa adanya. Jauhkan prasangka, kesedihan dan ratapan bila kesalahan menimpa kita. Karena dibalik kesalahan, tersimpan kesempatan yang tersembunyi.
Colombus melakukan “kesalahan” yang besar dalam perjalanannya mencari jalur ke India, yaitu menemukan Benua Amerika. Namun bertahun-tahun kemudian, jutaan orang mengikuti ”kesalahan” tersebut untuk menuai kemakmuran hidup mereka. Masihkah kita menganggapnya kesalahan?
Kesalahan adalah kawan baik yang mengatakan secara samar apa yang harus kita kerjakan. Lihatlah kesalahan apa adanya. Jauhkan prasangka, kesedihan dan ratapan bila kesalahan menimpa kita. Karena dibalik kesalahan, tersimpan kesempatan yang tersembunyi.
Colombus melakukan “kesalahan” yang besar dalam perjalanannya mencari jalur ke India, yaitu menemukan Benua Amerika. Namun bertahun-tahun kemudian, jutaan orang mengikuti ”kesalahan” tersebut untuk menuai kemakmuran hidup mereka. Masihkah kita menganggapnya kesalahan?
GAGAL? SIAPA TAKUT?
Apakah Anda takut gagal? Sedemikian takutnya sampai Anda tidak berani mencoba? Coba Anda pikirkan kembali, hal tersebut benar-benar tidak masuk akal. Dengan tidak mencoba barang sekalipun, sebenarnya Anda sudah gagal. Jadi, rasa takut gagal adalah penyebab kegagalan yang pasti.
Apakah Anda merasa takut? Coba perhatikan rasa takut Anda. Perhatikan pesan yang berusaha disampaikannya. Rasa takut membuat Anda lebih waspada. Rasa takut memberi energi ekstra. Rasa takut membuat Anda mampu mengatasi tantangan tersulit. Tidak ada yang mampu mendorong sumber daya dalam diri Anda melebihi rasa takut.
Rasa takut sebenarnya ada untuk mendorong Anda maju bukan untuk menahan Anda. Biarkan rasa takut mengajarkan Anda. Biarkan rasa takut mempersiapkan Anda. Tetapi jangan membuat rasa takut menghentikan Anda. Saat rasa takut menahan Anda, coba perhatikan baik-baik apa yang menyebabkan rasa takut dan Anda akan menemukan alasan untuk bergerak maju.
Kegagalan paling abadi adalah kegagalan untuk mssulai bertindak. Bila Anda sudah mencoba dan ternyata gagal, Anda memperoleh sesuatu yang bisa dipelajari dan mungkin dicoba kembali. Anda tidak akan pernah gagal bila Anda terus berusaha.
Apakah Anda merasa takut? Coba perhatikan rasa takut Anda. Perhatikan pesan yang berusaha disampaikannya. Rasa takut membuat Anda lebih waspada. Rasa takut memberi energi ekstra. Rasa takut membuat Anda mampu mengatasi tantangan tersulit. Tidak ada yang mampu mendorong sumber daya dalam diri Anda melebihi rasa takut.
Rasa takut sebenarnya ada untuk mendorong Anda maju bukan untuk menahan Anda. Biarkan rasa takut mengajarkan Anda. Biarkan rasa takut mempersiapkan Anda. Tetapi jangan membuat rasa takut menghentikan Anda. Saat rasa takut menahan Anda, coba perhatikan baik-baik apa yang menyebabkan rasa takut dan Anda akan menemukan alasan untuk bergerak maju.
Kegagalan paling abadi adalah kegagalan untuk mssulai bertindak. Bila Anda sudah mencoba dan ternyata gagal, Anda memperoleh sesuatu yang bisa dipelajari dan mungkin dicoba kembali. Anda tidak akan pernah gagal bila Anda terus berusaha.
MELAWAN DIRI SENDIRI
Kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain.Namun, kemenangan atas diri sendiri. Berpacu di jalur keberhasilan diri adalah pertandingan untuk mengalahkan rasa ketakutan, keengganan, keangkuhan, dan semua beban yang menambat diri di tempat start.
Jerih payah untuk mengalahkan orang lain sama sekali tidak berguna. Motivasi tak semestinya lahir dari rasa iri, dengki, atau dendam. Keberhasilan sejati memberikan kebahagiaan yang sejati, yang tak mungkin diraih lewat niat yang ternoda.
Pelari yang berlari untuk mengalahkan pelari yang lain akan tertinggal karena sibuk mengintip laju lawan-lawannya. Pelari yang berlari untuk memecahkan rekornya sendiri tak peduli apakah pelari lain bisa menyusulnya atau tidak.
Tak peduli dimana dan siapa lawan-lawanya. Ia mencurahkan seluruh perhatian demi perbaikan catatannya sendiri.
Ia bertanding dengan dirinya sendiri, bukan melawan orang lain. Karenanya, ia tak perlu bermain curang. Keinginan untuk mengalahakan orang lain adalah awal dari kekalahan diri sendiri.
Jerih payah untuk mengalahkan orang lain sama sekali tidak berguna. Motivasi tak semestinya lahir dari rasa iri, dengki, atau dendam. Keberhasilan sejati memberikan kebahagiaan yang sejati, yang tak mungkin diraih lewat niat yang ternoda.
Pelari yang berlari untuk mengalahkan pelari yang lain akan tertinggal karena sibuk mengintip laju lawan-lawannya. Pelari yang berlari untuk memecahkan rekornya sendiri tak peduli apakah pelari lain bisa menyusulnya atau tidak.
Tak peduli dimana dan siapa lawan-lawanya. Ia mencurahkan seluruh perhatian demi perbaikan catatannya sendiri.
Ia bertanding dengan dirinya sendiri, bukan melawan orang lain. Karenanya, ia tak perlu bermain curang. Keinginan untuk mengalahakan orang lain adalah awal dari kekalahan diri sendiri.
SATU LANGKAH KE DEPAN
Tetaplah bergerak maju, sekalipun lambat. Karena dalam keadaan tetap bergerak, kita menciptakan kemajuan.
Adalah jauh lebih baik bergerak maju, sekalipun pelan, daripada tidak bergerak sama sekali.
Dalam hidup, kita sering merasa buntu hanya karena ingin mengambil satu langkah yang terlalu besar, langkah raksasa. Akibatnya, masalah kita jadi terlihat besar, sangat kompleks dan tak terselesaikan. Hasilnya, kita hanya termenung tidak bergerak.
Sabar dan coba mundur sebentar. Perhatikan tantangan kita. Tidakkah lebih memungkinkan bagi kita untuk mengambil langkah-langkah pendek terus-menerus, ketimbang berusaha menelan semua masalah sekaligus.
Satu langkah kecil demi satu langkah kecil, asalkan kita tidak berhenti adalah cukup, karena kita masih memiliki hari esok dan masih ingin bergerak maju. Dan bukan berhenti
Adalah jauh lebih baik bergerak maju, sekalipun pelan, daripada tidak bergerak sama sekali.
Dalam hidup, kita sering merasa buntu hanya karena ingin mengambil satu langkah yang terlalu besar, langkah raksasa. Akibatnya, masalah kita jadi terlihat besar, sangat kompleks dan tak terselesaikan. Hasilnya, kita hanya termenung tidak bergerak.
Sabar dan coba mundur sebentar. Perhatikan tantangan kita. Tidakkah lebih memungkinkan bagi kita untuk mengambil langkah-langkah pendek terus-menerus, ketimbang berusaha menelan semua masalah sekaligus.
Satu langkah kecil demi satu langkah kecil, asalkan kita tidak berhenti adalah cukup, karena kita masih memiliki hari esok dan masih ingin bergerak maju. Dan bukan berhenti
RASA SEBUAH KETULUSAN
Seorang teman karib menghampiri meja kerja kita dan memungut sebatang pensil yang patah. Pintanya,”Bolehkah aku pinjam ini?”
Kita yang sibuk hanya menengok sekelebat dan berkata, “Ambil saja.”
Setelah itu kita lupa akan kejadian itu selamanya. Padahal bagi teman kita, pensil patah itu amat berharga demi pengerjaan tugasnya. Tahukah kita bagaimana “rasa” sebuah ketulusan?
Setiap dari kita pasti pernah memberikan sesuatu dengan setulus murni. Namun tidak banyak yang memahaminya.
Karena ketulusan bukanlah rasa, apalagi untuk dirasa-rasakan. Ketulusan adalah rasa yang tak terasa, sebagaimana kita menyilakan teman dekat kita mengambil pensil patah kita. Tiada setirik pun rasa berjasa. Tiada setitik pun keberatan. Tiada setitik pun permintaan terima kasih. Tiada setitik pun rasa berjasa. Semuanya lenyap dalam ketulusan.
Sayangnya tidak mudah bagi kita untuk memandang dunia ini seperti pensil patah itu. Sehingga selalu ada rasa keberatan atau berjasa saat kita saling berbagi. Sayangnya tidak mudah juga untuk bersibuk-sibuk pada keadaan diri sendiri, sehingga pensil patah pun tampak bagai pena emas.
Jangan ingat-ingat perbuatan baik kita. Kebaikan yang kita letakkan dalam ingatan bagaikan debu yang tertiup angin.
Kita yang sibuk hanya menengok sekelebat dan berkata, “Ambil saja.”
Setelah itu kita lupa akan kejadian itu selamanya. Padahal bagi teman kita, pensil patah itu amat berharga demi pengerjaan tugasnya. Tahukah kita bagaimana “rasa” sebuah ketulusan?
Setiap dari kita pasti pernah memberikan sesuatu dengan setulus murni. Namun tidak banyak yang memahaminya.
Karena ketulusan bukanlah rasa, apalagi untuk dirasa-rasakan. Ketulusan adalah rasa yang tak terasa, sebagaimana kita menyilakan teman dekat kita mengambil pensil patah kita. Tiada setirik pun rasa berjasa. Tiada setitik pun keberatan. Tiada setitik pun permintaan terima kasih. Tiada setitik pun rasa berjasa. Semuanya lenyap dalam ketulusan.
Sayangnya tidak mudah bagi kita untuk memandang dunia ini seperti pensil patah itu. Sehingga selalu ada rasa keberatan atau berjasa saat kita saling berbagi. Sayangnya tidak mudah juga untuk bersibuk-sibuk pada keadaan diri sendiri, sehingga pensil patah pun tampak bagai pena emas.
Jangan ingat-ingat perbuatan baik kita. Kebaikan yang kita letakkan dalam ingatan bagaikan debu yang tertiup angin.
SAHABAT
Periksalah kembali persahabatan yang pernah kita rajut. Apakah masih terbentang disana? Atau kita telah melupakannya jauh sebelum ini.
Bekerja keras dan meniti jalan karier bukan berarti memisahkan kita dari persahabatan. Beberapa orang mengatakan bahwa menjadi pemimpin itu berteman sepi; selalu mengerjakan apapun sendiri.
Memang pohon yang menjulang tinggi berdiri sendiri. Perdu yang rendah tumbuh bersemak-semak. Demikiankah hidup yang ingin kita jalani? Bukan. Jangan kacaukan karier dengan kehidupan yang semestinya.
Persahabatan merupakan bagian dari hidup kita. Binalah persahabatan. Kita akan merasakan betapa kayanya hidup kita.
Berbagi kesedihan pada sahabat mengurangi kesedihan. Berbagi kebahagiaan pada sahabat, memperkokoh kebahagiaan.
Orang bijak bilang bahwa sahabat adalah satu jiwa dalam tubuh yang berbeda. Dan sahabat kita yang terdekat adalah keluarga. Barangkali, itulah mengapa bersahabat meringankan beban kita karena di dalam persahabatan tidak ada perhitungan.
Di sana kita belajar menghindari hal-hal yang tidak kita setujui, dan senantiasa mencari hal-hal yang kita sepakati.
Itu juga mengapa persahabatan adalah kekuatan. Sebagaimana kata pepatah, hidup tanpa teman, mati pun sendiri.
Bekerja keras dan meniti jalan karier bukan berarti memisahkan kita dari persahabatan. Beberapa orang mengatakan bahwa menjadi pemimpin itu berteman sepi; selalu mengerjakan apapun sendiri.
Memang pohon yang menjulang tinggi berdiri sendiri. Perdu yang rendah tumbuh bersemak-semak. Demikiankah hidup yang ingin kita jalani? Bukan. Jangan kacaukan karier dengan kehidupan yang semestinya.
Persahabatan merupakan bagian dari hidup kita. Binalah persahabatan. Kita akan merasakan betapa kayanya hidup kita.
Berbagi kesedihan pada sahabat mengurangi kesedihan. Berbagi kebahagiaan pada sahabat, memperkokoh kebahagiaan.
Orang bijak bilang bahwa sahabat adalah satu jiwa dalam tubuh yang berbeda. Dan sahabat kita yang terdekat adalah keluarga. Barangkali, itulah mengapa bersahabat meringankan beban kita karena di dalam persahabatan tidak ada perhitungan.
Di sana kita belajar menghindari hal-hal yang tidak kita setujui, dan senantiasa mencari hal-hal yang kita sepakati.
Itu juga mengapa persahabatan adalah kekuatan. Sebagaimana kata pepatah, hidup tanpa teman, mati pun sendiri.
KASIH SAYANG
Apalah artinya perbedaan dibandingkan dengan banyaknya persamaan di antara kita. Bukankah kita sama-sama membutuhkan sesuap nasi tanak dan seteguk air segar demi memenuhi lapar dan dahaga?
Kita juga sama-sama menangis di kala sedih dan tertawa di kala gembira.
Kita sama-sama gemetar sewaktu ketakutan melanda serta tergelak ketika kegembiraan menerpa.
Kita sama-sama berkeringat di bawah terik matahari, dan menggigil ditelan dinginnya malam. Tidakkah kita melihat begitu banyaknya persamaan di anatar kita, sampai-sampai mustahil menghitungnya?
Lalu mengapa secuil perbedaan yang dipicu oleh keinginan, hasrat dan nafsu menyangsikan semua kesamaan kita?
Mengapa kita, seolah memiliki lebih banyak waktu untuk mengais-ngais perbedaan, menggoreskan garis pemisah, merancang bendera kami dan kau?
Tidak cukupkah satu persamaan di antara kita berikut ini memupuskan kegigihan untuk mempertahankan warna-warna itu; bukankah kita sama-sama membutuhkan kasih sayang?
Kita juga sama-sama menangis di kala sedih dan tertawa di kala gembira.
Kita sama-sama gemetar sewaktu ketakutan melanda serta tergelak ketika kegembiraan menerpa.
Kita sama-sama berkeringat di bawah terik matahari, dan menggigil ditelan dinginnya malam. Tidakkah kita melihat begitu banyaknya persamaan di anatar kita, sampai-sampai mustahil menghitungnya?
Lalu mengapa secuil perbedaan yang dipicu oleh keinginan, hasrat dan nafsu menyangsikan semua kesamaan kita?
Mengapa kita, seolah memiliki lebih banyak waktu untuk mengais-ngais perbedaan, menggoreskan garis pemisah, merancang bendera kami dan kau?
Tidak cukupkah satu persamaan di antara kita berikut ini memupuskan kegigihan untuk mempertahankan warna-warna itu; bukankah kita sama-sama membutuhkan kasih sayang?
KESEMPATAN TERBAIK
Kesempatan adalah waktu; karena ia hanya datang sekali.
Kesempatan adalah peluang; karena kita dapat mengambil atau mengabaikannya.
Kesempatan adalah keleluasaan; karena ia membuka jalan-jalan baru di masa depan.
Dihadapan kita berjajar pintu-pintu kesempatan tak terhingga yang terbuka lebar. Kita hanya bisa memilih satu dan tak ada jalan kembali. Karenanya putuskanlah bagi kita. Nasib tidak memihak pada siapa-siapa; melainkan pada keputusan yang kita buat.
Kata pepatah; matahari pagi takkan terbit dua kali untuk membangunkan orang yang tertidur nyenyak. Kesempatan pun takkan mengetuk dua kali agar kita mau membukakan pintu keputusan kita. Bila toh datang lagi, ia menampakkan wajah yang berbeda. Dan, kesempatan terbaik yang kita miliki adalah hidup yang hanya sekali ini. Pergunakanlah, bukan hanya sebaik-baiknya; namun yang terbaik-baiknya.
Kesempatan adalah peluang; karena kita dapat mengambil atau mengabaikannya.
Kesempatan adalah keleluasaan; karena ia membuka jalan-jalan baru di masa depan.
Dihadapan kita berjajar pintu-pintu kesempatan tak terhingga yang terbuka lebar. Kita hanya bisa memilih satu dan tak ada jalan kembali. Karenanya putuskanlah bagi kita. Nasib tidak memihak pada siapa-siapa; melainkan pada keputusan yang kita buat.
Kata pepatah; matahari pagi takkan terbit dua kali untuk membangunkan orang yang tertidur nyenyak. Kesempatan pun takkan mengetuk dua kali agar kita mau membukakan pintu keputusan kita. Bila toh datang lagi, ia menampakkan wajah yang berbeda. Dan, kesempatan terbaik yang kita miliki adalah hidup yang hanya sekali ini. Pergunakanlah, bukan hanya sebaik-baiknya; namun yang terbaik-baiknya.
ORANG YANG MENGHALANGI KITA
Bagaimana bila ada seseorang sedemikian ngotot menghalangi kita mencapai sukses? Bagaimana bila orang itu juga yang selalu merintangi kita di setiap usaha? Bagaimana perasaan kita terhadap orang itu? Bagaimana kalau orang itu selalu muncul sambil membawa segudang alasan untuk menghalangi kita bertindak?
Bagaimana kalau ternyata orang itu adalah diri kita sendiri? Boleh jadi. Ada kemungkinan, diri sendiri adalah musuh terbesar kita dalam meraih sukses dan kegemilangan.
Pernahkan kita memergoki diri kita sendiri berkata, “Aku tidak mungkin melakukan itu…”?
Tidakkah suara kecil itu juga yang selalu merintangi tujuan kita, dan membawa berjubel-jubel alasan bahwa ini-itu adalah mustahil?
Keterbatasan yang kita miliki memang meminta kita untuk membatasi diri. Tetapi keputusan tetap di tangan kita. Suara kecil itu silahkan bicara apa saja.
Relakah kita dipenjara oleh keterbatasan? Tentu tidak. Bayangkan apa yang dapat kita capai bila anda 100% mendukung diri kita sendiri.
Bagaimana kalau ternyata orang itu adalah diri kita sendiri? Boleh jadi. Ada kemungkinan, diri sendiri adalah musuh terbesar kita dalam meraih sukses dan kegemilangan.
Pernahkan kita memergoki diri kita sendiri berkata, “Aku tidak mungkin melakukan itu…”?
Tidakkah suara kecil itu juga yang selalu merintangi tujuan kita, dan membawa berjubel-jubel alasan bahwa ini-itu adalah mustahil?
Keterbatasan yang kita miliki memang meminta kita untuk membatasi diri. Tetapi keputusan tetap di tangan kita. Suara kecil itu silahkan bicara apa saja.
Relakah kita dipenjara oleh keterbatasan? Tentu tidak. Bayangkan apa yang dapat kita capai bila anda 100% mendukung diri kita sendiri.
SINGKIRKAN PRASANGKA
Ketika kita memandang suatu persoalan, tanggalkan prasangka-prasangka. Prasangka itu bagaikan sepatu yang nyaman dipakai namun tak dapat digunakan untuk berjalan. Ia memberikan jawaban sebelum kita mengetahui pertanyannya. Dan seburuk-buruknya jawaban adalah bila kita tak paham akan masalahnya.
Biarkan fakta yang tampak di hadapan kita terima apa adanya. Jangan biarkan prasangka menyeret kita ke ujung jalan yang lain. Mungkin kita merasa aman dengan prasangka kita, namun sebenarnya ia berbahaya di waktu panjang.
Bila kita telah mampu melepaskan prasangka, kita menemukan pandangan yang lebih jernih, keberanian untuk mengatasi masalah dan jalan yang lebih lebar.
Bila kita mengenakan kacamata, maka yang melihat tetaplah mata kita. Bukan kacamata. Dan keadaan yang sebenarnya terjadi adalah apa yang berada di balik kacamata. Bukan yang terpantul pada cermin kacamata. Demikian pula halnya dengan diri kita, yang sesungguhnya melihat adalah hati melalui mata.
Prasangka itu adalah debu-debu pikiran yang mengaburkan pandangan hati sehingga kita tak mampu melihat dengan baik. Usaplah prasangka sebagaimana Anda menyingkirkan debu dari kacamata karena keinginan Anda untuk melihat lebih jelas dan jernih lagi.
Biarkan fakta yang tampak di hadapan kita terima apa adanya. Jangan biarkan prasangka menyeret kita ke ujung jalan yang lain. Mungkin kita merasa aman dengan prasangka kita, namun sebenarnya ia berbahaya di waktu panjang.
Bila kita telah mampu melepaskan prasangka, kita menemukan pandangan yang lebih jernih, keberanian untuk mengatasi masalah dan jalan yang lebih lebar.
Bila kita mengenakan kacamata, maka yang melihat tetaplah mata kita. Bukan kacamata. Dan keadaan yang sebenarnya terjadi adalah apa yang berada di balik kacamata. Bukan yang terpantul pada cermin kacamata. Demikian pula halnya dengan diri kita, yang sesungguhnya melihat adalah hati melalui mata.
Prasangka itu adalah debu-debu pikiran yang mengaburkan pandangan hati sehingga kita tak mampu melihat dengan baik. Usaplah prasangka sebagaimana Anda menyingkirkan debu dari kacamata karena keinginan Anda untuk melihat lebih jelas dan jernih lagi.
BAGAIMANA KITA MAMPU KUAT BEKERJA
Bagaimana seseorang tahan berjam-jam bekerja seolah tak mengenal lelah? Apa pula rahasia pekerja rig lepas pantai yang meninggalkan anak isteri bertarung dengan angin dan badai? Bagaimana juga dengan para petani, nelayan, kuli, sopir angkutan, pekerja berat yang tahan membanting tulang di tengah terik panas atau dingin malam? Kekuatan apa yang mendorong mereka begitu kuat secara fisik dan tangguh secara mental? Sedangkan di sudut sempit yang lain, banyak oang mengeluh karena persoalan yang tak lebih dari seujung kuku.
Kekuatan itu bernama cinta. Cinta yang melahirkan harapan dan pengabdian bagi kepada siapakah mereka mempersembahkan hasil kerja mereka;kepada keluarga nun jauh disana;kepada masyarakat banyak yang mebutuhkan karya mereka;kepada alam yang mengasuh mereka;kepada masa depan kehidupan yang sejahtera;atau kepada hati tempat cinta itu mengalir.
Bila kita berkeluh kesah hanya karena kita harus memperpanjang waktu kerja kita beberapa jam saja, maka kenanglah punggung seorang kakek yang menarik sampah kota ini. Beliau memiliki sesuatu yang ia cintai, yang kepadanya ia ulurkan kerja. Kepada beliau kita belajar tentang pengabdian atas nama cinta.
Kekuatan itu bernama cinta. Cinta yang melahirkan harapan dan pengabdian bagi kepada siapakah mereka mempersembahkan hasil kerja mereka;kepada keluarga nun jauh disana;kepada masyarakat banyak yang mebutuhkan karya mereka;kepada alam yang mengasuh mereka;kepada masa depan kehidupan yang sejahtera;atau kepada hati tempat cinta itu mengalir.
Bila kita berkeluh kesah hanya karena kita harus memperpanjang waktu kerja kita beberapa jam saja, maka kenanglah punggung seorang kakek yang menarik sampah kota ini. Beliau memiliki sesuatu yang ia cintai, yang kepadanya ia ulurkan kerja. Kepada beliau kita belajar tentang pengabdian atas nama cinta.
BERLAYARLAH MENUJU PANTAI HARAPAN
Kita adalah perahu kokoh yang sanggup menahan beban, terbuat dari kayu terbaik, dengan layar gagah menentang angin. Kesejatian kita adalah berlayar mengarungi samudera, menembus badai dan menemukan pantai harapan.
Sehebat apapun perahu diciptakan tak ada gunanya bila hanya tertambat di dermaga. Dermaga adalah masa lalu kita. Tali penambat itu adalah ketakutan dan penyesalan kita. Jangan buang percuma seluruh seluruh daya kekuatan yang dianugerahkan pada kita. Jangan biarkan masa lalu menambat kita disitu. Lepaskan diri kita dari ketakutan dan penyesalan. Berlayarlah. Bekerjalah.
Yang memisahkan perahu dengan pantai harapan adalah topan badai, gelombang dan batu karang. Yang memisahkan kita dengan keberhasilan adalah masalah yang menantang. Di situlah tanda kesejatian teruji. Hakikatnya perahu adalah berlayar menembus segala rintangan. Hakikat diri kita adalah berkarya menemukan kebahagiaan.
Sehebat apapun perahu diciptakan tak ada gunanya bila hanya tertambat di dermaga. Dermaga adalah masa lalu kita. Tali penambat itu adalah ketakutan dan penyesalan kita. Jangan buang percuma seluruh seluruh daya kekuatan yang dianugerahkan pada kita. Jangan biarkan masa lalu menambat kita disitu. Lepaskan diri kita dari ketakutan dan penyesalan. Berlayarlah. Bekerjalah.
Yang memisahkan perahu dengan pantai harapan adalah topan badai, gelombang dan batu karang. Yang memisahkan kita dengan keberhasilan adalah masalah yang menantang. Di situlah tanda kesejatian teruji. Hakikatnya perahu adalah berlayar menembus segala rintangan. Hakikat diri kita adalah berkarya menemukan kebahagiaan.
KETEKUNAN ADALAH KEKUATAN KITA
Apa yang kita raih sekarang adalah hasil dari usaha-usaha kecil yang kita lakukan terus-menerus. Keberhasilan bukan sesuatu yang turun begitu saja.
Bila kita yakin pada tujuan dan jalan kita,,maka kita harus memiliki ketekunan untuk tetap berusaha. Ketekunan adalah kemampuan kita untuk bertahan di tengah tekanan dan kesulitan.
Kita harus tetap mengambil langkah selanjutnya. Jangan hanya berhenti di langkah pertama. Memang semakin jauh kita berjalan, semakin banyak rintangan yang menghadang.
Bayangkan, andai saja kemarin kita berhenti, maka kita tidak berada di sini sekarang. Setiap langkah menaikkan nilai diri kitaa. Apa pun yang kita lakukan, jangan sampai kehilangan ketekunan kita. Karena ketekunan adalah daya tahan kita.
Pepatah mengatakan bahwa ribuan kilometer langkah dimulai dengan satu langkah. Sebuah langkah besar sebenarnya terdiri dari banyak langkah-langkah kecil. Dan langkah pertama keberhasilan harus kit mulai dari rumah kita. Rumah kita yang paling baik adalah hati. Itulah sebaik-baiknya tempat untuk memulai dan untuk kembali.
Karena itu, mulailah kemajuan kita dengan memajukan hati kita, kemudian pikiran kita dan usaha-usaha kita. Ketekunan hadir bila apa yang kita lakukan benar-benar berasal dari hati kita.
Bila kita yakin pada tujuan dan jalan kita,,maka kita harus memiliki ketekunan untuk tetap berusaha. Ketekunan adalah kemampuan kita untuk bertahan di tengah tekanan dan kesulitan.
Kita harus tetap mengambil langkah selanjutnya. Jangan hanya berhenti di langkah pertama. Memang semakin jauh kita berjalan, semakin banyak rintangan yang menghadang.
Bayangkan, andai saja kemarin kita berhenti, maka kita tidak berada di sini sekarang. Setiap langkah menaikkan nilai diri kitaa. Apa pun yang kita lakukan, jangan sampai kehilangan ketekunan kita. Karena ketekunan adalah daya tahan kita.
Pepatah mengatakan bahwa ribuan kilometer langkah dimulai dengan satu langkah. Sebuah langkah besar sebenarnya terdiri dari banyak langkah-langkah kecil. Dan langkah pertama keberhasilan harus kit mulai dari rumah kita. Rumah kita yang paling baik adalah hati. Itulah sebaik-baiknya tempat untuk memulai dan untuk kembali.
Karena itu, mulailah kemajuan kita dengan memajukan hati kita, kemudian pikiran kita dan usaha-usaha kita. Ketekunan hadir bila apa yang kita lakukan benar-benar berasal dari hati kita.
MEMBERI TANPA PERTIMBANGAN
Cobalah untuk mengawali suatu hari kita dengan niat untuk memberi. Mulailah dengan sesuatu yang kecil, yang tak terlalu berharga di mata kita.
Mulailah dari uang receh. Kumpulkan beberapa receh yang mungkin tercecer di sana-sini, hanya untuk satu tujuan, diberikan.
Apakah kita sedang berada di bis kota yang panas, lalu datang pengamen bernanyi memekakkan telinga. Atau, kita sedang berada dalam mobil ber-AC yang sejuk, lalu sepasang tangan kecil mengetuk meminta-minta.
Tak peduli bagaimana pendapat kita tentang kemalasan, kemiskinan dan lain sebagainya. Tak perlu banyak pikir, segera berikan satu dua keping pada mereka.
Barangkali ada rasa enggan dan kesal. Tekanlah perasaan itu seiring dengan pemberian kita.Bukankah tak seorang pun ingin memurukkan dirinya menjadi pengemis?
Ingat, kali ini kita hanya sedang berlatih “memberi”;mengulurkan tangan dengan jumlah yang tiada berarti. Rasakan saja, kini sesuatu mengalir dari dalam diri melalui telapak tangan kita. Sesuatu itu bernama kasih sayang.,
Memberi tanpa pertimbangan bagai menyingkirkan batu penghambat arus sungai. Arus sungai adalah rasa kasih dari dalam diri. Sedangkan batu adalah kepentingan yang berpusat pada diri sendiri.
Sesungguhnya, bukan receh atau berlian yang kita berikan. Kemurahan itu tidak terletak di tangan, melainkan di hati.
Mulailah dari uang receh. Kumpulkan beberapa receh yang mungkin tercecer di sana-sini, hanya untuk satu tujuan, diberikan.
Apakah kita sedang berada di bis kota yang panas, lalu datang pengamen bernanyi memekakkan telinga. Atau, kita sedang berada dalam mobil ber-AC yang sejuk, lalu sepasang tangan kecil mengetuk meminta-minta.
Tak peduli bagaimana pendapat kita tentang kemalasan, kemiskinan dan lain sebagainya. Tak perlu banyak pikir, segera berikan satu dua keping pada mereka.
Barangkali ada rasa enggan dan kesal. Tekanlah perasaan itu seiring dengan pemberian kita.Bukankah tak seorang pun ingin memurukkan dirinya menjadi pengemis?
Ingat, kali ini kita hanya sedang berlatih “memberi”;mengulurkan tangan dengan jumlah yang tiada berarti. Rasakan saja, kini sesuatu mengalir dari dalam diri melalui telapak tangan kita. Sesuatu itu bernama kasih sayang.,
Memberi tanpa pertimbangan bagai menyingkirkan batu penghambat arus sungai. Arus sungai adalah rasa kasih dari dalam diri. Sedangkan batu adalah kepentingan yang berpusat pada diri sendiri.
Sesungguhnya, bukan receh atau berlian yang kita berikan. Kemurahan itu tidak terletak di tangan, melainkan di hati.
BERSUKURLAH PADA APA SAJA
Kita wajib mensyukuri apa pun yang menimpa kita. Ini bukan masalah keberuntungan. Bersyukur menuntun kita untuk senantiasa menyingkirkan sisi negatif dari hidup. Orang lain mungkin mengatakan bahwa kita tidak realistis. Namun sebenarnya sikap kita jauh lebih realistis, yaitu membebaskan diri kita dari kecemasan atas kesalahan.
Bersyukur akan mendorong kita untuk bergerak maju dengan penuh antusias. Tak ada yang meringankan hidup kita selain sikap bersyukur. Semakin banyak kita bersyukur semakin banyak kita menerima.
Semakin banyak kita mengingkari, semakin berat beban yang kita jejalkan pada dunia kita.
Kebanyakan orang lebih terpaku pada kegagalan lalu mengingkarinya. Sedikit sekali yang melihat pada keberhasilan lalu mensyukurinya.
Karena kita takkan pernah berhasil dengan menggerutu dan berkeluh kesah. Kita berhasil karena berusaha. Sedangkan usaha kita lakukan karena kita melihat sisi positif.
Bersyukur akan mendorong kita untuk bergerak maju dengan penuh antusias. Tak ada yang meringankan hidup kita selain sikap bersyukur. Semakin banyak kita bersyukur semakin banyak kita menerima.
Semakin banyak kita mengingkari, semakin berat beban yang kita jejalkan pada dunia kita.
Kebanyakan orang lebih terpaku pada kegagalan lalu mengingkarinya. Sedikit sekali yang melihat pada keberhasilan lalu mensyukurinya.
Karena kita takkan pernah berhasil dengan menggerutu dan berkeluh kesah. Kita berhasil karena berusaha. Sedangkan usaha kita lakukan karena kita melihat sisi positif.
TINDAKAN KITA SEBATAS MEMANDANG DUNIA
Bila kita memandang diri kita kecil, dunia akan tampak sempit, dan tindakan kita pun jadi kerdil.
Namun, bila kita memandang diri kita besar, dunia akan terlihat begitu luas, sehingga Anda pun melakukan hal-hal penting dan berharga.
Tindakan kita adalah cermin bagaimana kita melihat dunia. Sementara dunia kita tak lebih luas dari pikiran kita tentang diri kita sendiri. Itulah mengapa kita diajarkan untuk berprasangka positif pada diri sendiri, agar kita bisa melihat dunia lebih indah, dan bertindak selaras dengan kebaikan-kebaikan yang ada dalam pikiran kita.
Padahal dunia tak butuh penilaian apa-apa dari kita. Ia hanya memantulkan apa yang kita ingin lihat dan menggemakan apa yang ingin kita dengar. Bila kita takut menghadapi dunia, sesunguhnya kita takut menghadapi diri kita sendiri.
Maka bukan soal apakah kita berprasangka positif atau negatif terhadap diri sendiri. Melampaui di atas itu, kita perlu jujur melihat diri sendiri apa adanya. Dan, dunia pun menampakkan realitanya yang selama ini tersembunyi di balik penilaian-penilaian kita.
Namun, bila kita memandang diri kita besar, dunia akan terlihat begitu luas, sehingga Anda pun melakukan hal-hal penting dan berharga.
Tindakan kita adalah cermin bagaimana kita melihat dunia. Sementara dunia kita tak lebih luas dari pikiran kita tentang diri kita sendiri. Itulah mengapa kita diajarkan untuk berprasangka positif pada diri sendiri, agar kita bisa melihat dunia lebih indah, dan bertindak selaras dengan kebaikan-kebaikan yang ada dalam pikiran kita.
Padahal dunia tak butuh penilaian apa-apa dari kita. Ia hanya memantulkan apa yang kita ingin lihat dan menggemakan apa yang ingin kita dengar. Bila kita takut menghadapi dunia, sesunguhnya kita takut menghadapi diri kita sendiri.
Maka bukan soal apakah kita berprasangka positif atau negatif terhadap diri sendiri. Melampaui di atas itu, kita perlu jujur melihat diri sendiri apa adanya. Dan, dunia pun menampakkan realitanya yang selama ini tersembunyi di balik penilaian-penilaian kita.
SEDIKIT DEMI SEDIKIT LAMA-LAMA MENJADI BUKIT
Pepatah ini sederhana saja, “sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit”. Kita biasa memaknainya bahwa bila kita mengumpulkan sesen demi sesen, pada saatnya kita akan dapat sepundi. Namun, sesungguhnya pepatah ini tak sekedar berbicara tentang hidup hemat, atau ketekunan menabung.
Pepatah ini menyiratkan tentang sesuatu yang lebih berharga dari sekedar sekantung keping uang, yaitu bila kita mampu mengumpulkan kebaikan dalam setiap tindakan-tindakan kecil kita, maka kita akan dapat kebesaran dalam jiwa kita.
Bagaimanakah tindakan-tindakan kecil itu mencerminkan kebesaran jiwa sang pemiliknya? Yaitu bila disertai dengan secercah kasih sayang di dalamnya. Ucapan terima kasih, sesungging senyum, sapaan ramah, atau pelukan bersahabat, adalah tindakan yang mungkin sepele saja. Namun dalam liputan kasih sayang, ia jauh lebih tinggi daripada buku tabungan kita.
Pepatah ini menyiratkan tentang sesuatu yang lebih berharga dari sekedar sekantung keping uang, yaitu bila kita mampu mengumpulkan kebaikan dalam setiap tindakan-tindakan kecil kita, maka kita akan dapat kebesaran dalam jiwa kita.
Bagaimanakah tindakan-tindakan kecil itu mencerminkan kebesaran jiwa sang pemiliknya? Yaitu bila disertai dengan secercah kasih sayang di dalamnya. Ucapan terima kasih, sesungging senyum, sapaan ramah, atau pelukan bersahabat, adalah tindakan yang mungkin sepele saja. Namun dalam liputan kasih sayang, ia jauh lebih tinggi daripada buku tabungan kita.
Langganan:
Komentar (Atom)