Jumat, 13 Maret 2009

SMAN 1 PURWADADI, MY ALMAMATER

Hmmm…. Tidak terasa sudah 3 tahun aku bersekolah di SMAN 1 PURWADADI. Rasanya baru kemarin saja aku menginjakkan kakiku disini. Masih teringat, pertama kali aku menginjakkan kaki di sekolah ini, dalam balutan seragam putih biru.

Aku yang dulu begitu polos J, menemukan banyak hal di sekolah ini. Teman-teman baru yang baik. Guru-guru yang memberi aku begitu banyak pengetahuan. Lingkungan sekolah yang begitu nyaman. Seakan 3 tahun adalah waktu yang sangat singkat.

Ahhh… aku pasti merindukkan mereka semua.

Segalanya begitu sempurna disini. Rasanya begitu berat meninggalkan ini semua. Tapi, jika aku tetap tinggal, berarti aku ga naik kelas. Apa kata dunia? Ha…ha..haa…

Jadi melow gini y?
Tapi, ya itulah perasaanku saat ini….

AKU ADALAH KAU

AKU ADALAH KAU

Kau sakit, aku juga
Kau bahagia, aku juga
Kenapa?
Karena aku adalah kau

Nafasmu mengalir seiring dengan detak jantungmu
Darahmu mengalir seiring dengan denyut nadiku
Kenapa?
Karena aku adalah kau

Aku mohon
Jagalah cinta ini
Sampai waktu kita habis di dunia ini
Selamanya
Menuju alam keabadian

CINTAMU

CINTAMU

Saat ini aku sedang bahagia
Tahukah kau kenapa?
Itu karena cintamu

Cintamu hadir saat aku merasa kesepian
Saat aku tak tahu arah hidupku
Saat aku diliputi kegalauan
Saat aku merasa, aku tak mampu lagi mengenal cinta

Cintamu yang begitu tulus
Bisa kulihat dari sorot matamu yang lembut
Senyumanmu yang menyejukkan hatiku
Dekapanmu yang begitu lembut
Kecupanmu yang hangat
Terpatri begitu kuat dalam hatiku

Ssttt…
I love you

PANGERAN IMPIANKU

PANGERAN IMPIANKU
Di tengah malam yang dingin
Aku masih terjaga
Kulihat ke luar jendela
Bintang begitu indah
Menghiasi pekatnya malam
Bulan yang benderang
Memancarkan sinarnya dari balik awan

Entah kenapa tiap malam aku selalu teringat padamu
Kau adalah orang yang telah membuka pintu hatiku
Kau adalah orang yang beriku kesejukan
Di tengah gersangnya alam dunia
Kau selalu hadir saat aku diliputi berjuta kesedihan
Kau yang selalu bawaku segudang keceriaan
Membawaku terbang menuju alam surgawi

Malam ini
Apakah kau juga memikirkanku?

HYMNE JASAMU GURU

HYMNE JASAMU GURU
Cipt: Yosep SAS

Setiap hari engkau membimbingku
Memberi penerang dalam kehidupan
Engkau pelita hatiku
Engkau penyejuk imanku

Jasamu sungguh berarti
Dalam tugas yang mulia
Hanya doa yang kupersembahkan
Sebagai tanda terima kasihku
Semoga jasamu Tuhan akan membalasnya
Kan kukenang selamanya jasamu guruku

Tak kan kulupa sampai akhir hayat
Engkaulah pahlawan bangsa
Namamu akan kusimpan selalu di dalam sanubariku

DIAM ADALAH EMAS

Saat Anda tak memiliki kata-kata yang perlu dibicarakan, diamlah. Cukup mudah untuk mengetahui kapan waktunya berbicara. Namun, mengetahui kapan Anda harus diam adalah hal yang jauh berbeda.

Salah satu fungsi bibir adalah untuk dikatupkan. Bagaimana Anda bisa memperhatikan dan mendengarkan dengan lidah yang berkata-kata?

Diamlah, demi kejernihan pikiran Anda.

Orang yang mampu diam di tengah keinginan untuk berbicara mampu menemukan kesadaran dirinya. Sekali Anda membuka mulut, Anda akan temui betapa banyak kalimat-kalimat meluncur tanpa disadari. Mungkin sebagian kata-kata itu tidak Anda kehendaki.

Seringkali orang tergelincir oleh kerikil kecil, bukan batu besar. Butiran mutiara indah hanya bisa tercipta bila kerang mutiara mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Sekali ia membuka lebar-lebar cangkangnya, maka pasir dan kotoran laut segera memenuhi mulutnya.

Inilah ibarat, kekuatan Anda untuk diam. Kebijakan seringkali tersimpan rapat dalam diamnya para bijak. Untuk itu, anda perlu berusaha membukanya sekuat tenaga. Bukankah pepatah mengatakan, “diam adalah emas”.

HANYALAH SEMENTARA

Ada kalanya tiba masa-masa sulit yang membuat hidup serasa penuh dengan kepedihan dan keluh kesah. Namun, pada saatnya jua, tibalah masa-masa kegembiraan; yang membuat hidup terasa ringan dan terang. Tanpa sadar bibir kita basah dengan senyuman.

Sesungguhnya, kesedihan, kegembiraan, kekecewaan, keriangan dan emosi-emosi lainnya hanyalah sementara. Sebagaimana sesaatnya malam ditelan siang. Tak selamanya kesedihan dan kegembiraan melanda Anda. Semua itu datang silih berganti, tanpa selalu dapat dinanti.

Yang perlu Anda pahami adalah kesementaraan ini. Kesementaraan menunjukkan bahwa emosi-emosi itu bukanlah milik Anda. Ia hanya sebuah tawaran dari alam yang menuntun tindakan dan sikap Anda.

Saat gembira, sadarilah kegembiraan itu. Saat sedih, pahamilah kesedihan itu. Saat Anda penuh dengan kesadaran akan emosi Anda, saat itulah Anda bersentuhan dengan jiwa yang tenang milik Anda.

KEJUJURAN

Bersiaplah selalu untuk menghadapi situasi yang menuntut kejujuran Anda. Nasehat agar kita senantiasa berlaku jujur lebih mudah diucapkan daripada kenyataan.

Bayangkan seseorang dalam keadaan “terjepit”; bila ia berkata jujur, ia akan kehilangan keuntungan besar yang sudah ada dalam genggamannya. Sebaliknya, bila ia sedikit mau berdusta, bukan hanya keuntungan namun juga kebanggaan yang akan diraihnya.

Sebenarnya kejujuran tidak berkaitan dengan untung-rugi. Kejujuran adalah sebuah sikap yang tidak perlu dihitung dengan nilai uang.

Kejujuran bukanlah sebuah pilihan. Seseorang melakukan dusta karena ia memilih untuk berdusta. Mengapa dusta adalah pilihan? Karena Anda tak bisa menipu diri sendiri. Hati nurani tak bisa dibungkam meski ia hanya berbisik lirih.

Pepatah kuno ini tak pernah lekang bagaimana pun majunya sebuah perekonomian: “kejujuran adalah mata uang yang laku dimana-mana.”

Bawalah sekeping kejujuran dalam saku Anda, itu melebihi mahkota raja diraja sekalipun…

KERENDAHAN HATI

Kalau engkau tak sanggup menjadi beringin yang tumbuh di puncak bukit; jadilah saja belukar. Tetapi belukar yang terbaik, ialah belukar yang tumbuh di tepi danau.

Kalau engkau tak sanggup menjadi belukar; jadilah saja rumput. Tapi rumput yang terbaik, ialah rumput yang memperkuat tanggul di pinggir jalan.

Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya; jadilah saja jalan kecil, yang membawa orang ke mata air.

Tak semua menjadi nakhoda. Tentu ada awak kapalnya. Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya dirimu. Jadilah saja dirimu, sebaik-baiknya dirimu sendiri.

COBALAH UNTUK MERENUNG

Sediakan beberapa menit dalam sehari untuk perenungan. Lakukan di pagi hari yang tenang,segera setelah bangun tidur. Atau di malam hari sesaat sebelum beranjak tidur.

Merenunglah dalam keheningan. Jangan gunakan pikiran untuk mencari bebagai jawaban. Dalam perenungan Anda tidak mencari jawaban. Cukup berteman dengan ketenangan maka Anda akan mendapatkan kejernihan pikiran. Jawaban berasal dari pikiran Anda yang bening.

Selama berhari-hari Anda disibukkan oleh berbagai hal. Sadarilah bahwa pikiran Anda memerlukan istirahat. Tidak cukup dengan hanya tidur. Anda perlu tidur dalam keadaan terbangun. Merenunglah dan dapatkan ketemtraman batin.

Pikiran yang digunakan itu ibarat air sabun yang diaduk dalam sebuah gelas kaca. Semakin banyak sabun yang tercampur, semakin keruh air. Semakin cepat Anda mengaduk semakin kencang pusaran

Merenung adalah menghentikan adukan. Dan membiarkan air berputar perlahan. Perhatikan partikel sabun turun satu persatu, menyentuh dasar gelas. Benar-benar perlahan. Tanpa suara. Bahkan Anda mampu mendengar luruhnya partikel sabun. Kini Anda mendapatkan air jernih tersisa di permukaan. Bukankah air yang jernih mampu meneruskan cahaya? Demikian halnya dengan pikiran Anda yang bening.